Kamis, 04 November 2010

Ternak ayam kampung


 Mungkin anda  kita dah sering baca di media-media .bagaimana cara beternak ayam kampung.saya menulis ini sebagai catatan pribadi.dan apabila ada pengunjung yang berkenan untuk sekedar mengkopi ya monggo….!Di waktu yang singkat ini perkenankan kami untuk ikut melengkapi artikel atau pengetahuan tentang cara beternak ayam kampung pedaging. Banyak sudah artikel dan makalah yang ditulis oleh pakar dan ahli dibidangnya dalam masalah ini akan tetapi mengingat anemo masyarakat untuk mengetahui cara beternak yang baik dan praktis maka kami meluangkan waktu untuk bisa menulisnya. Semoga yang sedikit ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua.
Mengubah sistem beternak ayam kampung dari sistem ekstensif  ke sistem semi intensif atau intensif memang tidak mudah, apalagi cara beternak sistem tradisional (ekstensif) sudah mendarah daging di masyarakat kita. Akan tetapi kalau dilihat nilai kemanfaatan dan hasil yang dicapai tentu akan menjadi faktor pendorong tersendiri untuk mencoba beternak dengan sistem intensif. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam usaha beternak ayam kampung, maka perlu kiranya memperhatikan beberapa hal berikut :
di samping itu ayam kampung cenderung memiliki tingkat stres cukup rendah dan lebih kebal terhadap serangan penyakit jika di bandingkan dengan ayam negri dan yang lainnya.
jadi dalam memelihara ayam kampung tidak memerlukan perawatan yang ribet.

1. Bibit
Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha peternakan. Bibit ayam kampung (DOC) dapat diperoleh dengan cara : dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit, membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut : 
1.dapat berdiri tegap
2. sehat dan tidak cacat
3. mata bersinar
4. pusar terserap sempurna
5.bulu bersih dan mengkilap
6. tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

2. Pakan
Kita ketahui bersama bahwa pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan antara lain : konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS, mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.
Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut :
  • 7 gram/per hari sampai umur 1 minggu
  • 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu
  • 34 gram/per hari sampai umur 3 minggu
  • 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu
dan untuk bahan pakanya sendiri bisa kita buat dari bahan-bahan berikut ini :
karena pemberian pakan yang tepat akan membatu kita untuk menuai hasil yang maksimal

3.KANDANG
      di samping pakan kita juga harus kita juga harus memperhatikan kandang.diantara lain faktor kebersihan kandang,fentilasi yang baik,dan juga sinar matahari yang cukup.
         contohnya pada saat kita telah mendapatkan bibit yang unggul hal pertama adalah menaruh bibit tersebut di kandang yang kusus buat bibit umur 0-2 minggu.dengan pemanas suhu menggunakan boklam lampu.klo pada saat di taruh ke kandang dalam waktu lima menit bibit anak ayam berkumpul di satu sudut berati suhu di kandang itu tidak rata,tapi kalo di anak bibit/anak ayam bergerak menjauhi boklam berati suhu suhu terlalu panas berati kita perlu meninggikan boklam atau menguranginya...tetapi jika pada saat di taruh bibit/anak ayam bergerak ke segala arah berati suhu kandang sudah pas.
       langkah selanjutnya adalah,kandang utuk anak ayam umur 2 minggu sampai 1 bulan.
nah,,untuk langkah awal saya kira sudah cukup,untuk langkah selanjutnya kita tinggal memgikuti perkembangan dari ayam-ayam tersebut karena setiap tempat pasti memiliki masalah dan kendala berbeda...
sekian dulu dari saya.nanti akan saya sambung lagi di lain kesempatan...

2 komentar:

  1. salam kenal mas.kapan-kapan sya mau nyobain ternak ayam barangkali ada hoki.trims

    BalasHapus
  2. emang seneng bgt kalo ngeliat kesuksesan peternak ayam jadi pengen niiiiii

    BalasHapus